TERMINOLOGY MAKANAN INDONESIA PART 4
TERMINOLOGY MAKANAN INDONESIA
1.
Bakso
Bakso atau baso
adalah jenis bola daging yang lazim ditemukan pada masakan Indonesia. Bakso
umumnya dibuat dari campuran daging sapi giling dan tepung tapioka, akan tetapi
ada juga bakso yang terbuat dari daging ayam, ikan, atau udang bahkan daging
kerbau. Dalam penyajiannya, bakso umumnya disajikan panas-panas dengan kuah
kaldu sapi bening, dicampur mi, bihun, taoge, tahu, terkadang telur dan
ditaburi bawang goreng dan seledri. Bakso sangat populer dan dapat ditemukan di
seluruh Indonesia; dari gerobak pedagang kaki lima hingga restoran besar.
Berbagai jenis bakso sekarang banyak ditawarkan dalam bentuk makanan beku yang
dijual di pasar swalayanataupun mal-mal. Irisan bakso dapat juga dijadikan
pelengkap jenis makanan lain seperti mi goreng, nasi goreng, atau cap cai.
Bakso memiliki akar
dari seni kuliner Tionghoa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dari istilah 'bakso'
berasal dari kata Bak-So, dalam Bahasa Hokkien yang secara harfiah berarti
'daging giling'. Karena kebanyakan penduduk Indonesia adalah muslim, maka bakso
lebih umum terbuat dari daging halal seperti daging sapi, ikan, atau ayam.
Kini, kebanyakan penjual bakso adalah orang Jawa dari Wonogiri dan Malang.
Tempat yang terkenal sebagai pusat Bakso adalah Solo dan Malang yang disebut
Bakso Malang. Bakso Malang dan bakso Solo adalah masakan bakso dan disajikan
dengan khas Jawa. Bakso berasal dari China tetapi berbeda dengan bakso Malang
dan Solo. Bakso China biasanya terbuat dari babi atau makanan laut dan warnya
agak kecokelatan serta bentuknya tidak bulat sekali. Sedangkan bakso Malang dan
Solo terbuat dari daging sapi, berwarna abu abu dan bentuknya bulat sekali.
Bakso China biasanya tidak disajikan dengan kuah melimpah berbeda dengan bakso
Malang dan Solo yang disajikan dengan kuah melimpah.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Bakso
2.
Rendang
Rendang adalah
masakan yang mengandung bumbu rempah yang kaya. Selain bahan dasar daging,
rendang menggunakan santan kelapa (karambia), dan campuran dari berbagai bumbu
khas yang dihaluskan di antaranya cabai (lado), serai, lengkuas, kunyit, jahe,
bawang putih, bawang merah dan aneka bumbu lainnya yang biasanya disebut
sebagai pemasak. Keunikan rendang adalah penggunaan bumbu-bumbu alami, yang
bersifat antiseptik dan membunuh bakteri patogen sehingga bersifat sebagai
bahan pengawet alami. Bawang putih, bawang merah, jahe, dan lengkuas diketahui
memiliki aktivitas antimikroba yang kuat. Tidak mengherankan jika rendang dapat
disimpan satu minggu hingga empat minggu.
Proses memasak
rendang asli dapat menghabiskan waktu berjam-jam (biasanya sekitar empat jam),
karena itulah memasak rendang memerlukan waktu dan kesabaran. Potongan daging
dimasak bersama bumbu dan santan dalam panas api yang tepat, diaduk pelan-pelan
hingga santan dan bumbu terserap daging. Setelah mendidih, apinya dikecilkan
dan terus diaduk hingga santan mengental dan menjadi kering. Memasak rendang
harus sabar dan telaten ditunggui, senantiasa dengan hati-hati dibolak-balik
agar santan mengering dan bumbu terserap sempurna, tanpa menghanguskan atau
menghancurkan daging. Proses memasak ini dikenal dalam seni kuliner modern
dengan istilah 'karamelisasi'. Karena menggunakan banyak jenis bumbu, rendang
dikenal memiliki citarasa yang kompleks dan unik.
3.
Sate
Sate atau satai (ˈsæteɪ/ sɑːteɪ/ sah-tay) adalah makanan yang
terbuat dari potongan daging kecil-kecil yang ditusuk sedemikian rupa dengan
tusukan lidi tulang daun kelapa atau bambu kemudian dipanggang menggunakan bara
arang kayu. Sate disajikan dengan berbagai macam bumbu yang bergantung pada
variasi resep sate. Daging yang dijadikan sate antara lain daging ayam,
kambing, domba, sapi, babi, kelinci, kuda, dan lain-lain.
Sate diketahui
berasal dari Jawa, Indonesia, dan dapat ditemukan di mana saja di Indonesia dan
telah dianggap sebagai salah satu masakan nasional Indonesia. Sate juga populer
di negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Singapura, Filipina,
dan Thailand. Sate juga populer di Belanda yang dipengaruhi masakan Indonesia
yang dulu merupakan koloninya.
Sate adalah
hidangan yang sangat populer di Indonesia; dengan berbagai suku bangsa dan
tradisi seni memasak telah menghasilkan berbagai jenis sate. Di Indonesia, sate
dapat diperoleh dari pedagang sate keliling, pedagang kaki limadi warung tepi
jalan, hingga di restoran kelas atas, serta kerap disajikan dalam pesta dan
kenduri. Resep dan cara pembuatan sate beraneka ragam bergantung variasi dan
resep masing-masing daerah. Hampir segala jenis daging dapat dibuat sate.
Sebagai negara asal mula sate, Indonesia memiliki variasi resep sate yang kaya.
Biasanya sate
diberi saus. Saus ini bisa berupa bumbu kecap, bumbu kacang, atau yang lainnya,
biasanya disertai acar dari irisan bawang merah, mentimun, dan cabai rawit.
Sate dimakan dengan nasi hangat atau, kalau di beberapa daerah disajikan dengan
lontong atau ketupat
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Sate
4.
Pempek
Pempek atau
empek-empek adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari daging ikan yang
digiling lembut dan tepung kanji (secara salah kaprah sering disebut sebagai
"tepung sagu"), serta beberapa komposisi lain seperti telur, bawang
putih yang dihaluskan, penyedap rasa dan garam. Sebenarnya sulit untuk
mengatakan bahwa penganan pempek pusatnya adalah di Palembang karena hampir semua
daerah di Sumatera Selatan memproduksinya.
Pempek bisa
ditemukan dengan sangat mudah di seantero Kota Palembang; ada yang menjual di
restoran, ada yang di pinggir jalan, dan juga ada yang dipikul. Tahun 1980-an,
penjual biasa memikul satu keranjang penuh pempek sambil berjalan kaki
berkeliling menjajakan makanannya.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Pempek
5.
Nasi goreng
Nasi goreng adalah
sebuah hidangan nasi yang telah digoreng dalam sebuah wajan atau penggorengan
dan biasanya dicampur dengan bahan-bahan lainnya seperti telur, sayur-sayuran,
makanan laut, atau daging. Makanan tersebut seringkali disantap sendiri atau
disertai dengan hidangan lainnya. Nasi goreng adalah komponen populer dari
masakan Asia Timur, Tenggara dan Selatan pada wilayah tertentu. Sebagai
hidangan buatan rumah, nasi goreng biasanya dibuat dengan bahan-bahan yang
tersisa dari hidangan lainnya, yang berujung pada ragam yang tak terbatas.
Menjadi penopang ekonomi, hal yang sama juga terjadi pada mi goreng atau
pyttipanna.
Beberapa ragam
populer dari nasi goreng memiliki daftar bahan spesifik mereka sendiri. Di
Tiongkok Raya, ragam paling terkenal meliputi nasi goreng Yangzhou dan nasi
goreng Hokkien. Chāhan Jepang dianggap sebuah hidangan Tionghoa Jepang, yang
berasal dari hidangan nasi goreng Tionghoa. Bokkeum-bap dari Korea umumnya tak
dianggap demikian, meskipun terdapat ragam Tionghoa Korea dari bokkeum-bap. Di
Asia Tenggara, nasi goreng Indonesia, Malaysia, dan Singapura yang
berkonstruksi serupa dan khao phat Thai adalah hidangan populer. Di Barat,
kebanyakan restoran untuk pelanggan vegetarian atau Muslim membuat ragam mereka
sendiri dari nasi goreng, termasuk nasi goreng telur. Nasi goreng juga muncul
pada menu-menu restoran Amerika yang menawarkan masakan dengan tanpa tradisi
asli dari hidangan tersebut. Selain itu, terdapat ragam nasi goreng di
negara-negara selatan Amerika Serikat. Beberapa ragam tersebut meliputi
chaulafan asal Ekuador, arroz chaufa asal Peru, arroz frito asal Kuba, dan
arroz mamposteao asal Puerto Rico.
Nasi goreng adalah
makanan jalanan populer di Asia. Di beberapa negara Asia, restoran-restoran
kecil, gerai-gerai pinggir jalan dan pedagang keliling mengkhususkan diri dalam
menyajikan nasi goreng. Di kota-kota Indonesia, pedagang umum nasi goreng biasa
ditemukan berpindah-pindah dengan gerobak makanan mereka dan berhenti di
jalanan sibuk atau kawasan tempat tinggal. Beberapa gerai makanan Asia Tenggara
menawarkan nasi goreng dengan pilihan rasa dan hidangan sampingan.
6.
Soto
Soto, sroto, sauto,
tauto, atau coto adalah makanan khas Indonesia seperti sop yang terbuat dari
kaldu daging dan sayuran. Daging yang paling sering digunakan adalah daging
sapi dan ayam, tetapi ada pula yang menggunakan daging babi atau kambing.
Berbagai daerah di Indonesia memiliki soto khas daerahnya masing-masing dengan
komposisi yang berbeda-beda, misalnya soto Madura, soto Kediri, soto pemalang,
soto Lamongan, soto Jepara, soto Semarang, soto Kudus, soto Betawi, soto
Padang, soto Bandung, sroto Sokaraja, soto Banjar, soto Medan, dan coto
Makassar. Soto juga diberi nama sesuai isinya, misalnya soto ayam, soto babat,
dan soto kambing. Ada pula soto yang dibuat dari daging kaki sapi yang disebut
dengan Soto Sekengkel.
Cara penyajian soto
berbeda-beda sesuai kekhasan di setiap daerah. Soto biasa dihidangkan dengan
nasi, lontong, ketupat, mi, atau bihun disertai berbagai macam lauk, misalnya
kerupuk, perkedel, emping, sambal, dan sambal kacang. Ada pula yang menambahkan
telur puyuh, sate kerang, jeruk limau, dan koya.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Soto
7.
Gado-gado
Gado-gado adalah
salah satu makanan yang berasal dari Betawi yang berupa sayur-sayuran yang
direbus dan dicampur jadi satu, dengan bumbu kacang atau saus dari kacang tanah
dan yang dihaluskan disertai irisan telur dan pada umumnya banyak yang
menambahkan kentang rebus yang sudah dihaluskan untuk saus gado gado kentang
rebus dimasak bersamaan dengan bumbu kacang kemudian di atasnya ditaburi bawang
goreng. Sedikit emping goreng atau kerupuk (ada juga yang memakai kerupuk
udang) juga ditambahkan.
Gado-gado dapat
dimakan begitu saja seperti salad dengan bumbu/saus kacang, tetapi juga dapat
dimakan beserta nasi putih atau kadang-kadang juga disajikan dengan lontong.
8.
Ketoprak
Ketoprak adalah
salah satu jenis makanan khas Indonesia menggunakan ketupat yang mudah
dijumpai. Biasanya ketupat dijajakan menggunakan kereta dorong di jalan-jalan
atau di kaki lima. Ketroprak merupakan makanan asli Indonesia.
Komponen utamanya
adalah tahu, bihun, mentimun, taoge dan bisa juga memakai telur rebus yang
dilengkapi dengan saus kacang, kecap manis, dan taburan bawang merah goreng.
Dapat pula dihidangkan dengan tambahan kerupuk atau emping melinjo. Beberapa
versi ada pula yang menyertakan tempe sebagai komponennya. Alat yang digunakan
untuk mengolah ketoprak tidaklah sulit anda hanya butuh Ulekan dan pisau.
9.
Pecel
Pecel atau pecal
adalah makanan yang menggunakan bumbu sambal kacang sebagai bahan utamanya yang
dicampur dengan aneka jenis sayuran. Makanan ini populer terutama di wilayah DI
Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Asal kata dan
daerah pecel belum diketahui secara pasti. Dalam bahasa Jawa, pecel dapat
diartikan sebagai 'tumbuk' atau 'dihancurkan dengan cara ditumbuk'. Ada
kemungkinan makanan ini berasal dari Ponorogo, Jawa Timur, karena sambal kacang
yang digunakan dalam campuran pecel mirip dengan bumbu sate
Ponorogo. Makanan ini juga mirip dengan gado-gado yang dibedakan oleh
campuran bahan dan tekstur bumbunya.
Pecel juga dapat
ditemukan di Malaysia, Filipina, Thailand, dan Suriname dengan cita rasa yang
sedikit berbeda dari pecel di Indonesia karena perbedaan jenis kacang yang
digunakan.
10.
Bubur ayam
Sumber : http://beautynesia.id/17560
Bubur ayam adalah
salah satu jenis makanan bubur dari Indonesia. Bubur nasi adalah beras yang
dimasak dengan air yang banyak sehingga memiliki tekstur yang lembut dan
berair. Bubur biasanya disajikan dalam suhu panas atau hangat. Bubur ayam
disajikan dengan irisan daging ayam dengan beberapa bumbu, seperti kecap asin
dan kecap manis, merica, garam, dan kadang-kadang diberi kaldu ayam. Bubur
dilengkapi dengan taburan daun bawang cincang, bawang goreng, seledri, tongcai
(sayur asin), kedelai goreng, cakwe, dan kerupuk. Bubur ayam cocok bagi mereka
yang kurang menyukai masakan Indonesia yang pedas, karena bubur umumnya tidak
pedas; sambal atau saus cabe disajikan secara terpisah.
Bubur ayam kerap
menjadi pilihan makanan untuk sarapan, tetapi bubur ayam sebenarnya dapat
dimakan kapan saja. Selain sarapan, bubur ayam kerap menjadi pilihan hidangan
hangat di tengah malam. Karena teksturnya yang lembut, disajikan hangat-hangat,
serta memiliki kandungan gizi yang cukup baik, bubur ayam kerap dijadikan
makanan bayi, anak-anak, atau orang sakit yang tengah dirawat untuk pemulihan
Komentar
Posting Komentar