INGREDIENTS PART 3
KAYU MANIS
"Kayu Manis" (Cinnamon)
dimnfaatkan untuk membalsam mayat raja-raja yang akan dijadikan mumi. Namun,
sejarah menyatakan bahwa "Kayu Manis" sudah masuk Mesir dan
Eropa sekitar abad ke 5 Sebelum Masehi. Bangsa Saba bertanggung jawab atas
berlangsungnya perdagangan "Kayu Manis" dari India dan
Srilanka (Ceylon) ke negara Arab bagian Selatan. Pedagang Saba saat itu masih
menyembunyikan asal-usul tanaman ini.
Beberapa tehun setelah 2100 SM,
Mesir mengimport "Kayu Manis" dari Cina dan Asia Selatan
khusus untuk membalsam mayat-mayat raja. Memang, untuk membuat mumi, selain "Kayu
Manis" juga dimanfaatkan jenis rempah lain yang wangi, misalnya cumin
(Cumimum cymmimum), anis (Anijs pimpinella anisum L.), dan majoraan (Origanum
vulgaris L.).
Pada sekitar tahun 40 sesudah
Masehi, Hippalus, seorang pedagang Yunani menyadari bahwa setiap tahun arah
angin berhembus dari Timur ke Barat atau sebaliknya pada bulan-bulan tertentu.
Angin tersebut yang kini disebut angin musim dimanfaatkan penjelajah untuk ke
Timur, yaitu dari Laut Merah menuju India. Daerah pantai Barat India, yaitu
Malabar, sangat kaya dengan jenis rempah. Aktivitas pedagang Yunani tersebut
disusul oleh pedagang Romawi sehingga perdagangan rempah di belahan dunia Barat
semakin ramai.
Dengan semakin ramainya perdagangan
rempah akhirnya pemanfaatan rempah pun menjadi meningkat. Kalau sebelumnya
hanya dimanfaatkan untuk pembuatan mumi maupun untuk keperluan religius,
akhirnya pada sekitar tahun 40 Masehi tersebut pemanfaatannya semakin
meningkat, yaitu untuk keperluan penambah cita rasa makanan. Hal ini didukung
oleh sebuah buku tentang seni memasak yang ditulis oleh seorang ahli masakan
berbangsa Romawi, yaitu Apicius. Dalam buku tersebut dicantumkan tentang
penggunaan rempah dari Asia untuk masakan berselera tinggi.
Peranan pedagang Romawi
memperdagangkan rempah akhirnya bangkrut setelah pedagang Arab dalam
mengembangkan agama Islam menundukkan kerajaan Romawi. Kota Aleksandria
diduduki tentara Islam pada tahun 641 Masehi. Saat itulah praktis perdagangan
rempah antara Timur dan Barat berakhir. Pada abad ke-12, perdagangan rempah
dinyatakan ramai kembali.
Pada abad ke-16 bangsa Portugis
berlayar ke India yang merupakan sumber segala jenis rempah dan berusaha
menguasai perdagangan. Namun, sekitar 100 tahun kemudian, yaitu tahun 1656,
perdagangan rempah termasuk "Kayu Manis", diambil alih bangsa
Belanda. Hasil "Kayu Manis" dari Srilanka sangat populer di
Belanda dengan nama Canel. Kata 'Canel' berasal dari kata 'Cana' yang berarti
pipa. Oleh karena bentuknya tersebut sehingga pipa kulit yang berdiameter kecil
dapat masuk ke dalam pipa berdiameter lebih besar.
Untuk dapat lebih menguasai
perdagangan "Kayu Manis" akhirnya Bangsa Belanda membentuk
organisasi perdagangan dengan nama VOC (Vereenigde Oost Indische Compagni).
Nama VOC sendiri hingga kini masih tergores dalam benak setiap rakyat
Indonesia.
"Kayu Manis"
yang semula merupakan tanaman hutan akhirnya diusahakan penanamannya oleh
bangsa Belanda menjadi lebih teratur dalam bentuk perkebunan di Srilanka
(1770). Tahun 1796, monopoli Belanda dalam perdagangan "Kayu
Manis" diambil alih bangsa Inggris.
Di Indonesia, tanaman "Kayu
Manis" dari Srilanka (Cinnamomum zeylanicum) didatangkan ke Pulau
Jawa tahun 1825 yang kemudian menyebar ke India Selatan, Madagaskar, hingga
Brazil. Walaupun demikian, hasil kulit "Kayu Manis" dari
Srilanka masih tetap terkenal karena kualitasnya melebihi hasil dari negara
lain.
Pada hakekatnya, lama sebelum
bangsa Belanda merajai perdagangan "Kayu Manis", sudah ada dua
jenis kulit "Kayu Manis" yang dihasilkan oleh dua jenis
tanaman yang berbeda. "Kayu Manis" dari India Selatan dan
Srilanka berasal dari Cinnamomum zeylanicum, sedangkan dari Vietnam Selatan dan
Himalaya Timur berasal dari Cinnamomum cassia. Dibanding Cinnamomum zeylanicum
kulit dari Cinnamomum cassia masih lebih kasar dan tebal serta aroma
lebih tinggi karena kadar minyak atsirinya lebih tinggi. Hanya saja kualitasnya
tidak setinggi minyak atsiri dari Cinnamomum zeylanicum. Dalam perdagangan,
kulit bagian luar Cinnamomum zeylanicum dibuang, sedangkan Cinnamomum cassia
dipertahankan.
Kalau pedagang kulit "Kayu
Manis" di dunia Barat hanya mengenal kedua jenis "Kayu
Manis" tersebut hingga sebelum tahun 1800-an. Di Indonesia sendiri
sudah ada jenis "Kayu Manis" lain, yaitu Cinnamomum
burmanni. Jenis "Kayu Manis" yang brbeda dengan Cinnamomum
zeylanicum dan Cinnamomum cassia, ini benar-benar merupakan tanaman asli
Indonesia. Cinnamomum burmanni merupakan tanaman hutan di Sumatera Barat.
Hingga kini Cinnamomum burmanni masih tetap merupakan penghasil kulit dengan
nama 'padang kaneel'. Ada juga yang menamakan kulit "Kayu Manis"
tersebut dengan 'cassiavera'. Kualitas kulit "Kayu Manis" dari
Padang tersebut memang masih jauh di bawah kualitas "Kayu Manis"
Srilanka.
Selain Cinnamomum burmanni,
Indonesia pun masih memiliki beberapa jenis tanaman dari keluarga Cinnamomum.
Hanya saja kualitas kulitnya masih lebih rendah dibanding Cinnamomum burmanni.
Cina dan Vietnam pun mengeksport "Kayu Manis" dari jenis
Cassia lignea dan Cassia Cina, tetapi kualitasnya masih di bawah cassavera.
Memang bukan hanya di Sumatera
Barat saja, daerah lain di Indonesia seperti Jawa, Flores, Timor, Bali,
Sulawesi dan Sumatera (selain Sumatera Barat) pun dapat dijumpai tanaman
Cinnamomum burmanni ini. Selain terdapat di hutan sebagai tanaman liar, tanaman
ini pun banyak ditanam di kebun dan tegalan, baik sebagai tanaman perkebunan
maupun tanaman pagar.
(Sumber: "Kayu Manis" - Budi Daya &
Pengolahan, Oleh: Rismunandar dan Farry B. Paimin)
GIZI
KAYU MANIS
Informasi Gizi
|
||
Ukuran Porsi: 100 gram (g)
|
||
per porsi
|
||
Kilojoule
|
1092 kj
|
|
Kalori
|
261 kkal
|
|
Lemak
|
3,19 g
|
|
Lemak Jenuh
|
0,65 g
|
|
Lemak tak Jenuh Ganda
|
0,53 g
|
|
Lemak tak Jenuh Tunggal
|
0,48 g
|
|
Kolesterol
|
0 mg
|
|
Protein
|
3,89 g
|
|
Karbohidrat
|
79,85 g
|
|
Serat
|
54,3 g
|
|
Gula
|
2,17 g
|
|
Sodium
|
26 mg
|
|
Kalium
|
FUNGSI
KAYU MANIS
1. Mengontrol gula
darah
Kayu
manis mengandung antioksidan yang bisa membantu mengontrol tingkat gula darah.
Kayu manis membantu proses pencernaan setelah makan dan membantu memperbaiki
respon insulin pada pasien diabetes tipe-2. Satu gram kayu manis saja diketahui
bisa menurunkan tingkat gula darah, triglycerides, kolesterol buruk, dan
kolesterol total pada pasien diabetes. Berdasarkan whfoods.com, kayu manis juga
menurunkan risiko penyakit jantung pada pasien diabetes
2.
Anti infeksi
Kayu
manis memiliki komponen anti infeksi natural. Dalam berbagai penelitian, kayu
manis terbukti efektif menghilangkan bakteri H. Pylori yang dapat
menyebabkan sakit maag, dan berbagai jenis penyakit lainnya yang disebabkan
bakteri.
3.
Meningkatkan fungsi otak
Mencium
bau kayu manis diketahui bisa meningkatkan aktivitas otak. whfoods.com juga
menjelaskan bahwa bau kayu manis bisa meningkatkan proses kognitif seseorang
dan membantu dalam hal berkonsentrasi, mengingat, dan kecepatan bekerja pada
program komputer.
4.
Mengontrol gula darah
Kayu
manis mengandung antioksidan yang bisa membantu mengontrol tingkat gula darah.
Kayu manis membantu proses pencernaan setelah makan dan membantu memperbaiki
respon insulin pada pasien diabetes tipe-2. Satu gram kayu manis saja diketahui
bisa menurunkan tingkat gula darah, triglycerides, kolesterol buruk, dan
kolesterol total pada pasien diabetes. Berdasarkan whfoods.com, kayu manis juga
menurunkan risiko penyakit jantung pada pasien diabetes.
5.
Menurunkan kolesterol
Kayu
manis mengandung kalsium, serat, dan banyak mineral seperti mangan. Untuk itu,
kayu manis sangat cocok untuk kesehatan pencernaan, usus, serta melindungi dari
penyakit jantung. Kayu manis juga bisa menurunkan kolesterol. Kalsium dan serat
pada kayu manis juga membantu menghilangkan garam pada tubuh dan mencegah
kanker usus. Tak hanya itu, serat pada kayu manis juga bisa mengobati
konstipasI.
6.
Mencegah pertumbuhan sel kanker
Penelitian
di University of Texas menunjukkan bahwa kayu manis dapat mengurangi
proliferasi sel kanker. Tidak hanya itu, kayu manis juga menjadi salah satu
rempah yang dapat menyembuhkan kanker.
7.
Menghangatkan
Kayu
manis biasanya digunakan pada pengobatan tradisional China pada orang yang
terkena demam atau influenza. Hal ini karena kayu manis mengandung zat yang
membuat tubuh lebih hangat dan nyaman.
8.
Mencegah penggumpalan darah
Cinnamaldehyde,
minyak yang dihasilkan oleh kayu manis bisa mencegah darah untuk menggumpal.
Berdasarkan whfoods.com, kayu manis mengeluarkan asam lemak
anti-peradangan yang disebut arachidonic. Asam lemak ini kemudian
mengurangi radang dan penggumpalan darah.
9.
Meringankan sakit pada penderita rematik
Kayu
manis dapat mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh rematik. Dalam
penelitian yang dilakukan di Department of Internal Medicine menunjukkan, kayu
manis juga dapat mengurangi sitokin (protein-protein kecil sebagai mediator dan
pengatur imunitas, inflamasi dan hematopoesis) yang dapat menyebabkan rematik.
10.
Obat serbaguna
Kayu
manis dapat dijadikan pengawet makanan yang alami, selain itu juga mengandung
serat, kalsium, zat besi, dan mangan yang terbukti efektif mengurangi nyeri
saat haid atau melahirkan. Kayu manis memiliki kandungan natural yang disebut
cinnamaldehyde yang dapat menyeimbangkan hormon, meningkatkan hormon
progesteron, dan mengurangi hormon testosteron pada wanita.
Komentar
Posting Komentar