TERMINOLOGY BEBERAPA PASTRY
TERMINOLOGY BEBERAPA PASTRY
1. Pastry
Pastry memiliki arti kue kering yang berlapis-lapis dan berongga-rongga. Namun, dalam dunia perhotelan pastry digunakan sebagai nama salah satu bagian yang memproduksi makanan penutup (dessert) yang masuk ke dalam katagori food & beverage.
Berdasarkan asal katanya, pastry berasal dari kata paste yang berarti campuran tepung terigu, cairan dan lemak. Pembuatan pastry mengacu pada berbagai adonan dan banyak lagi produk turunannya. Produk pastry ada yang menggunakan ragi dan ada juga yang tidak menggunakan ragi. Pada umumnya produk pastry bertekstur crispy dan adonan tidak kalis. Namun, beberapa produk pastry membutuhkan adonan yang kalis saat diroll seperti Danish pastry, Croissant, Puff pastry.
Berawal dari salah satu budaya Mesir, dimana mereka mengolah tepung dan pasta air untuk membungkus daging yang dimasak agar dapat menyerap cairan. Pastry lalu berkembang di Timur Tengah dan dibawa ke Eropa oleh umat Islam di abad ke-7. Pada abad pertengahan, mulai dikenal puding dan pie. Baru setelah memasuki abad ke-17, mulai berkembang puff pastry dan flaky pastry.
2. Pie
Pie adalah jenis pastry yang populer di Amerika. Hidangan panggang ini konon ditemukan sejak jaman Mesir kuno. Pada jaman Romawi dan pada abad Pertengahan, pie digunakan sebagai pembungkus daging dan bahan-bahan lainnya agar tetap lembap selama dimasak dan agar isinya kedap udara serta tidak mudah basi. Bahan kulit pastry ini keras dan padat, terbuat dari tepung terigu, suet (lemak daging sapi), telur dan bahan lainnya.
Seiring dengan perkembangan dunia kuliner, lambat laun kulit pie pun diciptakan sedemikian rupa dengan komposisi tepung terigu yang telah ditentukan, sehingga kulit pie dapat ikut dikonsumsi bersama isinya.Berkat keunikan cita rasanya, pie pun akhirnya menyebar ke suluruh penjuru Eropa termasuk Inggris. Awalnya, pie termasuk hidangan utama yang berisi daging, baik daging sapi atau kambing. Akibat perkembangan dunia kuliner dan resep roti, pie pun mulai dikenal sebagai hidangan populer. Isian pie pun menjadi beragam.
Di sekitar tahun 1500an, resep kue pie mulai bertransformasi dengan memakai berbagai jenis buah-buahan sebagai isinya. Setelah populer di Inggris, pie akhirnya dikenal di Amerika yang kemudian diolah sedemikian rupa hingga memiliki berbagai jenis isian. Hal ini dapat dibuktikan dari buku resep kue yang ditemukan di Amerika pada tahun 1940an, ditemukan 65 resep pie di dalamnya.
Begitu populernya, pie juga banyak dikenal di negara lainnya. Resep kue ini bukan hanya dikonsumsi sebagai makanan sehari-hari, namun juga sebagai salah satu menu andalan untuk bisnis makanan.
3. Pie Susu
Pie susu diperkenalkan pada 1940-an oleh Tengs cha Chaan di Hong Kong. Pie susu lalu diperkenalkan di cafe-cafe dan toko-toko roti Barat untuk bersaing dengan restoran dim sum, terutama yum cha. Selama ledakan ekonomi tahun 1950-an dan 1960-an, Lu Yu Teahouse memimpin dengan mini pie susu nya.
Sebuah teori menyatakan bahwa kue pie susu yang berasal dari Hong Kong sebenarnya mengadaptasi tart custard yang berasal dari Inggris. Canton yang memiliki kontak dengan Inggris disebut-sebut sebagai awal mula proses adaptasi ini. Apalagi sebagai bekas koloni Inggris, Hong Kong juga mengadopsi beberapa makanan Inggris, sehingga makin memperkuat teori pie susu yang berasal dari Inggris.
Sementara itu teori lain menyatakan bahwa pie susu sangat mirip dengan kue asal Portugis. Kue mirip pie susu asal Portugis itu memiliki nama pastel de nata. Teorinya, kue ini hinggap di Hong Kong via koloni Portugis yang berada di Makau.
Perkembangan pie susu sebagai masakan Hong Kong Dalam masakan Hong Kong modern, pie susu hadir dalam berbagai variasi seperti pie susu, pie madu telur, pie putih telur, pie coklat, pie green tea dan pie jahe. Semua jenis pie susu ini merupakan variasi dari pie susu tradisional yang disajikan di Tengs cha Chaan.
Pinggiran atau bagian kerak luar dari pie susu Hong Kong ini secara keseluruhan memiliki dua jenis: shortcrust pastry atau puff pastry. Pembuatan pie susu Hong Kong ini lebih menggunakan lemak babi daripada shortening atau mentega. Kalau jenis pie susu Hong Kong ini sih sudah pasti tidak halal ya.
1lain menyatakan bahwa pie susu sangat mirip dengan kue asal Portugis. Kue mirip pie susu asal Portugis itu memiliki nama pastel de nata. Teorinya, kue ini hinggap di Hong Kong via koloni Portugis yang berada di Makau.
Perkembangan pie susu sebagai masakan Hong Kong Dalam masakan Hong Kong modern, pie susu hadir dalam berbagai variasi seperti pie susu, pie madu telur, pie putih telur, pie coklat, pie green tea dan pie jahe. Semua jenis pie susu ini merupakan variasi dari pie susu tradisional yang disajikan di Tengs cha Chaan.
Pinggiran atau bagian kerak luar dari pie susu Hong Kong ini secara keseluruhan memiliki dua jenis: shortcrust pastry atau puff pastry. Pembuatan pie susu Hong Kong ini lebih menggunakan lemak babi daripada shortening atau mentega. Kalau jenis pie susu Hong Kong ini sih sudah pasti tidak halal ya.
4. Pastrie Choux
Pastri choux (Choux pastry atau Choux paste) adalah adonan yang dibuat dengan menggunakan mentega, air, tepung terigu dan telur. Selain itu, gula dan garam dapat ditambahkan ke dalam adonan tersebut Nama adonan ini berasal dari bahasa Perancisyaitu Pâte à choux yang secara literal berarti "pasta kubis" karena bentuk akhirnya yang menyerupai kubis. Sementara itu, adonan ini sering disebut sebagaiChoux paste karena teksturnya yang tidak padat seperti adonan lain tetapi bertekstur seperti pasta.
Adonan ini dapat di cetak beberapa bentuk karena adonan ini dasar dari pembuatan kue sus,profiterole,croquembouche,éclair,cruller,beignrt,kue ST. Honore, dan gougere. Ketika dipanggang, telur membuat adonan menjadi kopong sehingga dapat diisi dengan krim berbagai rasa.
Sejarah ditemukannya pastri choux bermula di tahun 1533 ketika Cathrerine dari Medicimeninggalkan kota kelahirannya di Firenze, Italia untuk menikah dengan Henri II dari Perancis. Ia membawa serta seluruh pegawai istananya termasuk para juru masaknya kePerancis. Tujuh tahun kemudian, kepala juru masaknya yang bernama Panterelli menciptakan adonan pasta yang ia gunakan untuk membuat kue. Adonan tersebut kemudian ia namakan pâte a Panterelli. Nama tersebut tidak bertahan lama karena adonan tersebut kemudian dikenal juga sebagai pâte a Popelini dan lalu menjadi pâte a Popelin hingga akhirnya disebut sebagai pâte à choux. Marie-Antoine Careme, seorang juru masak dari Perancis, menyempurnakan resep yang diciptakan oleh Panterelli hingga menjadi resep yang digunakan oleh para juru masak saat ini
5. Cookies
Tipis, manis, renyah, kecil. Itulah cookies. Kita tentu familiar dengan cookies alias kue kering atau roti kering atau biskuit. Di Indonesia kue kering biasa disajikan untuk menjamu tamu dalam pertemuan keluarga, lebaran, natalan, ataupun berbagai perayaan lain. Bisa juga untuk cemilan pribadi disandingkan dengan teh hangat atau kopi panas. Tidak hanya di Indonesia, bahkan di semua bangsa mengenal cookies.
Kata Cookies (jamak) dan cookie (tunggal) berasal dari bahasa Belanda, dari kata “kokje” yang berarti “kue kecil.”Cookies paling awal muncul diperkirakan abad ke-7 Masehi di Persia (sekarang Iran), salah satu negara pertama yang mengolah gula. Saat itu kue-kue yang mewah, dalam versi besar dan kecil dikenal baik di kerajaan Persia. Menurut sejarawan, gula pertama berasal dari dataran rendah Benggala atau tempat lain di Asia Tenggara. Gula menyebar ke Persia, kemudian ke Mediterania Timur. Adanya invasi Muslim di Spanyol, kemudian Perang Salib dan perdagangan rempah-rempah yang berkembang, maka teknik memasak dan bahan-bahan dari Saudi menyebar ke Eropa Utara.
Konon ditemukannya cookies ini secara tidak sengaja. Saat pembuatan kue ulang tahun yang ukurannya besar, sebelum dipanggang, dicoba lebih dulu adonan kecil untuk dipanggang di oven. Adonan kecil tersebut mengering dan ternyata rasanya lezat. Selain itu tahan lebih lama.
Bahan dasar cookies umumnya berupa margarin, terigu, telur, dan gula. Untuk variasi jenisnya dimodifikasi dengan berbagai bahan lain berupa kacang, cokelat, wijen, buah-buahan dll. Kini kita bisa menemukan ratusan resep kue kering dengan berbagai bentuk, rasa, dan warna.
Cookies di Inggris dan Australia dikenal sebagai “biscuits”, orang Spanyol menyebutnya “galletas”, di Jerman dikenal sebagai “keks” atau “Plätzchen”, di Italia dikenal dengan beberapa nama tergantung bentuk variasinya, diantaranya “amaretti” dan “biscotti.” Di Perancis dikenal sebagai “biscurt”, bis berarti dua, curt berarti masak, dengan kata lain kue yang dimasak dua kali hingga kering.
Apapun istilahnya, cookies atau kue kering atau biscuit, merupakan kue yang dimasak menggunakan open, bentuk mini, dapat dimakan 1 sampai 2 kali suap, dan tahan lama untuk disimpan.
6. Puuf Pastry
Puff Pastry awalnya ditemukan oleh pastrycook magang asal Perancis bernama Claudius Gele pada tahun 1645. Pada akhir masa magangnya, Claudius ingin membuatkan seloyang roti lezat buatannya untuk ayahnya yang sedang sakit. Dengan mempergunakan panduan diet sang ayah yang terdiri dari air, tepung dan mentega, Claudius mengolah adonan, melipat dan memasukkan mentega ke dalam adonan. Ia lakukan berulang-ulang hingga mencapai sepuluh kali lipatan, hingga akhirnya ia masukkan adonan tersebut ke dalam loyang. Ternyata, pengolahan adonan tersebut menghasilkan bentuk yang di luar dugaan.
7. Danish
Danish pastry adalah adonan beragi dan lemak rollin, dan biasanya memiliki topping atau isi yang manis. Dengan kata lain hampir sama dengan adonan roti manis (karena rasanya yang manis). Jumlah lapisan pada adonan danish tergantung pada kandungan bahannya. Semakin banyak jumlah lemak roll-in makin banyak lapisan danish.
Pada dasarnya, lipatan pada adonan Danish Pastry menggunakan prinsip yang sama dengan Puff pastry. Bedanya bahan pengembang yang digunakan dalam pembuatan danish pastry adalah ragi sehingga hasilnya menjadi lunak, tidak garing seperti puff. Danish pastry dapat dibentuk beraneka ragam, seperti amplop, kincir, dan lain-lain. Pada saat fermentasi, suhu pengembangan yang digunakan tidak boleh melebihi 35°C dan kelembapan 85%. Suhu pemanggangan berkisar 190°–210°C. Semakin berat Danish pastry dan makin berat isi, suhu pemanggangan makin rendah. Oleh karena itu untuk mendapatkan Danish pastry dengan aerasi yang baik dicapai dengan melakukan teknik yang benar.Istilah Danish sebenarnya merujuk pada salah satu jenis pastry yang berasal dari Vienna. Danish pastry kemudian berkembang menjadi produk bakery khas Denmark dan negara-negara skandinavia lainnya.
Sejarah mengisahkan bahwa pada tahun 1850, Denmark dilanda pemogokan besar-besaran dari pekerja di industri bakery. Untuk menutupi kebutuhan pekerja, bakery-bakery di Denmark kemudian mempekerjakan bakers dari Vienna, Austria. Bakers dari Vienna membuat pastry dengan resep mereka sendiri yang kemudian dimodifikasi dengan menambahkan lebih banyak telur untuk menyesuaikan dengan selera warga Denmark.Pastry jenis ini kemudian berkembang menjadi apa yang kita kenal dengan Danish Pastry.
8. Sponge Cake
Sponge cake adalah kue didasarkan pada tepung (biasanya gandum terigu), gula , dantelur , kadang-kadang beragi dengan baking powder yang memiliki perusahaan, namunstruktur baik diangin-anginkan, mirip dengan spons laut . Sebuah kue bolu dapat diproduksidengan baik metode adonan, atau metode busa . Typicially metode adonan di AS dikenalsebagai mentega atau kue pon , sementara di Inggris ini dikenal sebagai kue Madeira atauVictoria sponge cake . Menggunakan metode busa kue mungkin hanya dikenal sebagai kuespons atau di Inggris kadang-kadang dibawa spons, bentuk-bentuk kue yang umum di Eropaterutama di Perancis toko kue . Kue spons dianggap salah satu yang pertama non-yeasted kue,dan spons awal resep kue direkam dalam bahasa Inggris adalah dibuktikan ke buku 1615 dari penyair Inggris dan penulis Gervase Markham berjudul;
Sponge Cake ini merupakan adonan pengocokan putih telur dan kuning telur secaraterpisah, kuning telur dicampur dengan bahan-bahan kering, sedangkan putih telur dikocok dengan gula sampai kaku dan dimasukkan kedalam adonan kuning telur,kemudian dibakar. Bahan utama Sponge Cake adalah tepung terigu medium wheat whitedan susu. Bahan pelengkap Sponge Cake seperti : chocolate, cheese, buah, rempah, ekstra buah dan bahan pewarna tumbuhan seperti : chlorophyl, safron, blue, carmine, anato, buttercream, pasta almond.
9. Muffin
Muffin berasal dari kata ‘moufflet’ yang merupakan bahasa Perancis kuno. Moufflet berarti lembut, sesuai dengan dengan tekstur muffin yang lebih lunak dari pada roti pada umumnya. Kata ‘muffin’ diperkenalkan pada awal abad ke-18. Sedangkan resepnya mulai dikenal luas pada pertengahan abad tersebut. Sebenarnya, ada kebingungan membedakan antara muffin dan crumpets (kue tanpa pemanis). Muffin digunakan untuk mengacu pada produk turunan roti sedangkan crumpets mengarah pada pancake. Di Inggris nama muffin belum diketahui asal usulnya namun ada kemungkinan berasal dari kata ‘low german muffe’ yang berarti kue. Kata tersebut dipublikasikan di Inggris pada tahun 1703.
Pada abad ke-19, muffin mulai populer dan menjadi hidangan saat minum teh. Di Inggris, tradisi ini sering disebut sebagai afternoon tea. Muffin disajikan sebagai kudapan utama pendamping teh hangat. Itu sebabnya kue ini pun dikenal dengan nama ‘tea cakes’. Makanan yang dibuat dengan menggunakan adonan ragi itu sangat nikmat jika disantap saat musim dingin. Saat era Victoria, muffin dijajakan oleh penjual kue jalanan. Muffin diletakkan ke dalam baki makanan yang berada di atas kepala mereka. Para penjual ini juga membunyikan bel tangan untuk memanggil calon pelanggan.
10. Butter Cake
Butter Cake adalah kue di mana salah satu bahan utamanya adalah mentega . Kue mentega dipanggang dengan bahan dasar: mentega,gula , telur , tepung , dan zat ragi seperti baking powder atau baking soda . Ini dianggap sebagai salah satu kue klasik dalam masakan Amerika. Kue mentega berasal darikue pound Inggris, yang secara tradisional menggunakan jumlah mentega, tepung, gula, dan telur yang sama untuk membuat kue yang kaya dan berat.
Penemuan baking powder dan bahan-bahan ragi kimia lainnya selama abad ke-19 secara substansial meningkatkan fleksibilitas kue pon tradisional ini dengan memperkenalkan kemungkinan menciptakan kue lebih ringan dan ringan dengan menggunakan kombinasi bahan tradisional ini, dan inilah transformasi yang membawa perubahan modern. kue mentega
makasih kak buat infonya
BalasHapusalwaqiah