Kind Of Cheese



1.    Chedar


Keju Cheddar adalah keju yang relatif keras, berwarna kuning pucat hingga putih gading, dan kadang-kadang memiliki rasa yang kuat. Keju ini berasal dari desa Cheddar di Somerset, Inggris, dan merupakan keju yang paling populer di Britania Raya dengan pangsa pasar sekitar 51% dari £1,9 miliar pasar keju per tahunnya di Britania Raya.  Keju Cheddar juga merupakan salah satu keju yang paling umum tersedia dan digunakan di Indonesia sebagai bahan kue dan makanan. Keju Cheddar juga merupakan salah satu keju yang paling umum tersedia dan digunakan di Indonesia sebagai bahan kue dan makanan. Cheddaring adalah tahap tambahan dalam pembuatan keju Cheddar.

Setelah dipanaskan, tahu susu diuleni dengan garam, dipotong kotak-kotak untuk menghilangkan dadih susu, kemudian disusun dan dibalik. Keju Cheddar yang keras dan sangat tua (vintage) perlu dimatangkan hingga 15 bulan. Keju omo perlu disimpan pada temperatur konstan, dan kadang-kadang perlu dilengkapi dengan peralatan tambahan. Seperti halnya pembuatan keju di negara-negara Eropa, gua merupakan tempat ideal untuk pematangan keju. Hingga kini, beberapa jenis keju Cheddar yang diproduksi di Inggris dimatangkan di dalam gua di Wookey Hole dan Lembah Cheddar. Tahu susu dan dadih susu dipisahkan dengan rennet (enzim kompleks yang secara alami diproduksi dari lambung anak sapi yang baru lahir). Dalam pembuatan keju Cheddar vegetarian, enzim yang fungsinya sama diambil dari sumber non-hewani.


2.   Mozarella

Mozzarella adalah keju Italia yang dibuat dengan cara diputar dan dipotong, karena dalam bahasa Italia, mozzare berarti memotong. Keju ini dibuat dari susu sapi ataupun susu kerbau. Mozzarella di bufala dibuat dari susu kerbau, sementara mozzarella fior di latte dibuat dari susu sapi yang di pasteurisasi. Mozzarella segar umumnya berwarna putih, namun dapat berwarna kuning terang tergantung makanan sapi/kerbau yang diambil susunya. Tekstur keju ini lembut dan berkadar air tinggi. Pada umumnya, keju yang dibuat pada hari itu, dimakan pada hari itu juga. Walaupun demikian, keju ini dapat bertahan hingga satu minggu bila direndam di air garam. Mozzarella dengan kadar air yang rendah dapat disimpan di lemari es hingga satu bulan, dan dapat bertahan lebih lama bila dijual dalam kemasan hampa udara. Mozzarella berkadar air rendah yang sudah diparut dapat disimpan hingga 6 bulan. Keju ini digunakan pada pizza, lasagna, atau dimakan dengan irisan tomat dan basil pada hidangan insalata caprese.

3.   Emmental


Emmental adalah keju dari Swiss yang dibuat dengan susu sapi mentah dan memiliki banyak lubang atau "mata" yang berukuran besar. Pembuatan keju Emmental memiliki kemiripan dengan keju Gruyère. Keju Emmental dibuat dengan menggunakan susu mentah dari sapi yang diberi makan jerami. Susu tersebut dikentalkan dengan bakteri lalu dicetak. Keju yang sudah dicetak dibalik sesekali untuk pengeringan lalu direndam dalam air asin dan dimatangkan dalam gua. Pematangan dilakukan di ruangan yang cukup dingin selama dua minggu. Kemudian keju-keju dipindahkan ke ruangan yang lebih hangat selama enam sampai delapan minggu agar terjadi proses fermentasi. Selama proses fermentasi, keju-keju menghasilkan karbondioksida yang tidak dapat keluar karena kulit keju yang tebal. Gas karbondioksida tersebut lalu membuat lubang-lubang pada keju Emmental. Bentuk dari keju Emmental adalah bulat dengan diameter 76 hingga 94 centimeter dan tinggi yang berkisar antara 18 hingga 25 sentimeter. Sedangkan berat dari keju ini antara 60 sampai 130 kilogram. Warna dari keju ini krem pucat atau kuning, sedangkan kulitnya berwarna coklat kekuning-kuningan. Keju ini terkenal memiliki lubang-lubang yang berukuran besar dan banyak. Karena sifatnya yang mudah meleleh, keju Emmental sering digunakan untuk roti lapis bakar, fondue, quiche dan burger keju.

4.   Gruyère


Gruyère adalah keju bertekstur keras yang dibuat dari susu sapi mentah dari daerah Gruyère di Swiss. Keju Gruyère dinamakan sesuai dengan desa tempat keju ini pertama kali dibuat. Keju Gruyère dibuat dengan menggunakan susu sapi yang tidak dipasteurisasi. Susu ini diperoleh dari sapi-sapi yang diberi makan rumput pada musim panas dan jerami pada musim dingin. Susu tersebut haruslah segera diproses dalam waktu 18 jam setelah pemerahan. Untuk membuat keju Gruyère dengan berat 35 kilogram, dibutuhkan susu sapi sebanyak 400 liter. Susu tersebut dipanaskan dengan suhu 34° C kemudian rennet ditambahkan. Dadih susu kemudian dihancurkan lalu dimasak sambil diaduk. Kemudian dadih tersebut dicetak dan ditekan selama 16 jam untuk menghasilkan tekstur yang keras dan padat. Setelah itu, keju direndam dalam air asin selama delapan hari. Tahap selanjutnya adalah pematangan, selama sekitar 5 hingga 12 bulan. Keju Gruyère Amerika dimatangkan selama 3 bulan, sedangkan keju Gruyère Swiss dimatangkan selama minimal 5 bulan. Keju ini berbentuk bundar dengan ukuran diameter 58 sampai 66 sentimeter dan tinggi 10 hingga 13 centimeter. Berat dari keju ini sekitar 20 sampai 45 kilogram. Kulit keju ini memiliki warna coklat dan bertekstur kasar dan licin. Keju ini memiliki lubang-lubang kecil di bagian dalamnya. Lubang-lubang tersebut memiliki diameter antara 4 sampai 5 milimeter.

5.    Grana Padano


Grana Padano adalah keju bertekstur keras dari susu sapi yang di pasteurisasi yang berasal dari Italia. Keju ini diproduksi dari susu sapi yang diberi makan jerami. Susu tersebut merupakan campuran dari susu yang diperas di waktu pagi dan malam pada hari yang sama. Susu tersebut kemudian di skim sebagian sebelum asam laktat ditambahkan. Susu kemudian dipanaskan dengan suhu 31-33 °C dan rennet pun ditambahkan. Dadih lalu dipotong tetapi tidak dikeringkan kemudian dipanaskan dan diaduk lalu dipanaskan lagi pada suhu 53-56 °C. Setelah itu keju didiamkan selama setengah jam hingga satu jam. Proses pembuatan Grana Padano sama dengan keju Parmigiano-Reggiano, namun Grana Padano diproduksi sepanjang tahun sedangkan Parmigiano-Reggiano hanya menggunakan susu dari musim panas. Karena dibuat dalam kuantitas yang besar maka harga keju Grana Padano lebih murah dibandingkan dengan Parmigiano-Reggiano. Grana Padano memiliki bentuk silinder dan sedikit cembung. Keju ini memiliki diameter 14 hingga 18 inci, dengan tinggi 7 sampai 10 inci dan beratnya bervariasi dari 53 hingga 88 pon. Kulitnya berwarna kuning alami dan ketebalannya 4 sampai 8 mm.

6.    Ricotta




Ricotta adalah keju segar dari Italia yang dibuat dari air dadih sisa pembuatan keju lain yang dimasak lagi. Ricotta tidak dibuat dari susu melainkan dari air dadih sisa pembuatan keju lain, biasanya keju Pecorino. Air dadih tersebut dipanaskan dengan suhu 70-80 °C. Asam sitrat lalu ditambahkan untuk membantu pemisahan bagian cair dan padat. Kemudian air dadih tersebut dipanaskan sekali lagi dengan suhu yang lebih tinggi. Busa yang dihasilkan ketika air dadih dimasak kedua kalinya disebut "zabbina" dalam bahasa Sisilia, yang berasal dari kata bahasa Arab yaitu "zarb". Keju Ricotta segar lalu disimpan dalam keranjang sehingga sisa-sisa cairan mengering. Setelah mengering, keju dikeluarkan dari keranjang dan dikemas untuk dijual di pasaran. Pada umumnya, keju Ricotta tidak membutuhkan pematangan, namun beberapa jenis Ricotta ada yang dimatangkan. Keju Ricotta memiliki warna seputih salju dengan teksturnya yang lembut dan agak rapuh. Keju ini sedikit basah tetapi tidak lengket.

Ricotta ada yang dicetak berbentuk seperti baskom, keranjang, balok ataupun dikemas dalam kontainer bundar. Keju Ricotta yang baik memiliki tekstur yang tidak terlalu padat dan terdiri dari banyak butiran-butiran yang halus. Banyak dari keju Ricotta saat ini yang tidak dibuat dari air dadih tetapi menggunakan susu yang diskim sebagian. Hal ini memberikan perbedaan yang besar pada tekstur dari keju. Hasil dari Ricotta yang menggunakan susu memiliki tekstur yang berpasir, tidak halus dan terlalu basah.

7.   Mascarpone


Mascarpone adalah keju segar dari Italia yang dibuat dengan menggunakan krim dari susu sapi. Karena pembuatannya menggunakan krim, maka keju ini termasuk ke dalam jenis keju krim. Keju Mascarpone berwarna putih atau kuning serta memiliki tekstur yang sangat lembut dan halus. Mascarpone sering digunakan untuk membuat hidangan penutup seperti Tiramisu serta sebagai pengganti krim dalam hidangan pasta atau risotto. Dibutuhkan waktu beberapa hari setelah proses pembuatan agar keju ini matang dan siap dikonsumsi. Karena penggunaan krim dan bukan susu, maka Mascarpone memiliki kandungan lemak yang tinggi, yaitu 75%. Proses pembuatan Mascarpone memiliki kemiripan dengan pembuatan yoghurt. Keju ini dibuat dengan pertama-tama memanaskan krim yang mengandung 30% lemak pada suhu 90 °C. Tidak seperti keju-keju lainnya, Mascarpone tidak menggunakan rennet dalam pembuatannya tetapi menggunakan asam sitrat seperti yang terdapat pada jus lemon. Mascarpone kemudian dikeringkan lalu didiamkan hingga dingin dan menjadi kental. Karena pembuatannya yang tidak menggunakan rennet maka Mascarpone pada dasarnya tidak dapat disebut sebagai keju. Keju ini berwarna putih atau kuning dengan tekstur yang sangat lembut dan kental. Mascarpone dapat ditemukan dijual di pasar swalayan dalam kemasan bundar. Kandungan lemak yang tinggi membuat keju ini gemuk dan berminyak. Keju ini memiliki bau susu dan krim yang kuat bila masih sangat segar. Mascarpone memiliki rasa yang segar dan manis.

8.    Edam


Edam (bahasa Belanda Edammer) adalah keju yang berasal dari Belanda yang secara tradisional berbentuk bulat dan berwarna kuning terang dan dibungkus dengan parafin berwarna merah. Keju ini dinamai demikian karena pertama kali dibuat di Edam, Holland Utara. Edam yang berumur setidaknya 17 minggu dibungkus berwarna hitam, bukan merah atau kuning. Keju Edam memiliki rasa yang sangat lembut, sedikit asin atau terasa seperti kacang, keju ini juga tidak berbau bila dibandingkan keju lainnya. Keju ini juga memiliki kandungan lemak jauh lebih rendah dibandingkan keju tradisional lainnya sebanyak 28 persen dengan kandungan protein sebanyak 25 persen. Keju Edam yang modern jauh lebih lembut dibandingkan keju yang lain, seperti Keju Cheddar, karena kandungan lemaknya yang lebih rendah. Keju Edam memmiliki bentuk bundar dengan diameter 5 inci dan berat sekitar 3 pon. Keju ini memiliki warna kuning keemasan, memiliki lubang-lubang kecil dan teksturnya padat.

Lapisan parafin menutupi keju ini untuk melindunginya agar tidak menjadi kering. Lapisan parafin yang berwarna merah pertama kali digunakan pada abad ke 14. Keju Edam dengan lapisan parafin merah merupakan keju yang diekspor ke luar Belanda. Sedangkan keju Edam untuk konsumsi domestik memiliki kulit alami yang tipis dan berwarna kuning. Hal ini disebabkan karena keju untuk ekspor butuh perlindungan lebih karena perjalanan yang jauh. Selain itu, warna merah yang menyala memudahkan orang-orang untuk mengenali keju ini. Lapisan parafin yang berwarna hitam menandakan bahwa keju tersebut telah melalui proses pematangan selama paling tidak 17 minggu. Sedangkan lapisan parafin hijau menunjukkan bahwa keju tersebut ditambahi rempah-rempah atau bawang putih. Beberapa keju Edam dimatangkan hingga 10 bulan yang membuatnya terasa tajam dan seperti kacang.

9.   Feta

Feta adalah keju putih asin lembut yang berasal dari Yunani dengan lubang yang kecil atau tidak ada, sentuhan kompak, potongan kecil dan tidak ada kulit. Feta biasanya berbentuk potongan besar, dimana potongan itu direndam dalam air garam. Rasanya tajam dan asin, dengan tingkatan mulai dari ringan ke tajam. Tingkatan kelembaban tertinggi adalah di 56%. Kandungan lemak terendah dalam keadaan kering adalah 43%, dan pHnya antara 4.4 sampai 4.6. Feta secara tradisional dikategorikan menjadi keras dan lembut, Feta yang sudah disimpan lama akan lebih bau dan berkualitas tinggi. Bagian belakang daripada keju itu sangat lembut dan hampir dapat dioles (biasanya digunakan di pai) dan dijual dengan harga yag lebih murah. Jika dipotong, Feta selalu memproduksi jumlah yang tidak tentu dari trimma, bagian yang hancur, dimana juga digunakan dalam pai. Trimma tidak bisa dijual dan biasanya diberikan secara gratis sesuai pesanan. Feta yang berkualitas tinggi biasanya memiliki tekstur yang berkrim saat dibuat sampel, dan aroma dari susu, mentega, dan yogurt dari biri-biri betina. Di dalam mulut, terasa bau, sedikit asin, dan sedikit asam, dengan sedikit rasa pedas seperti lada dan jahe, dan juga sedikit rasa manis.

10.               Gouda

Keju gouda dibuat dari susu yang telah dikulturkan dan dipanaskan hingga tahu susu terpisah dari dadih susu. Sebagian dari dadih susunya diambil, dan ditambahkan air. Proses ini dinamakan "mencuci tahu susu" dan membuat keju yang dihasilkan lebih manis karena pencucian menghilangkan sebagian asam laktat. Sekitar sepuluh persen dari campuran itu adalah tahu susu yang telah dipres ke dalam cetakan bulat untuk beberapa jam. Cetakan ini merupakan hal utama yang membuat bentuk keju Gouda yang tradisional dan khas. Keju ini kemudian direndam dalam air garam, menyebabkan lapisan luar keju ini memiliki rasa yang unik dan lalu dikeringkan selama beberapa hari sebelum dilapisi untuk mencegah kejunya mengering seluruhnya untuk kemudian diperam. Tergantung pada klasifikasi umurnya, keju Gouda dapat diperam dari beberapa minggu sampai lebih dari 7 tahun sebelum siap dikonsumsi. Semakin tua, rasa manis karamelnya berkembang dan kadang terdapat sedikit rasa renyah dari kalsium laktat atau kristal tirosina yang seperti garam yang terbentuk dalam keju yang lebih tua.


Komentar

Postingan Populer