Ingredien's #6


1.     Gula

Hasil gambar untuk gula
Gula merupakan pemanis untuk segala macam masakan, camilan juga minuman. Gula bahkan menjadi salah satu bahan pengawet alami karena sifatnya yang baik dalam mengikat air dan mencegah pembusukan pada makanan. Mengenai gula, sudah tahu kapan pertama kali gula ditemukan?

Melansir dari laman sucrose.com, meski belum diketahui secara pasti kapan gula pertama kali ditemukan, para ahli menyebutkan jika gula sudah dikenal sejak 8000 tahun sebelum masehi (SM). Gula dikenal oleh orang-orang di Polinesia sejak ribuan tahun lalu dari tanaman yang kini kita sebut sebagai tebu.

Ø  Sejarah Gula
Pada tahun 510 SM, tanaman tebu tersebar ke pesisir India yang dibawa oleh Raja Darius dari Persia. Pada masa Dinasti Gupta, tanaman tebu kemudian diolah menjadi kristal yang kini disebut sebagai gula. Sama seperti bahan makanan lain di awal penemuannya, tebu dan gula sangat dilindungi. Tebu juga menjadi tanaman bernilai jual tinggi sehingga dijaga ketat dan tidak semua orang bisa merasakan kelezatannya.
Hingga pada abad ke 7 sesudah masehi, para pedagang dari Arab dan Asia mulai membawa gula sebagai barang dagangan mereka dari Persia. Gula dibawa ke kawasan China, Yunani dan Romawi serta berbagai daerah lain di dunia. Oleh masyarakat Yunani Kuno, gula sebelumnya digunakan sebagai bahan untuk obat-obatan.

Para ahli sejarah mengungkapkan jika persebaran gula dan tebu semakin meluas seiring dengan berkembangnya kerajaan Romawi di Eropa hingga Asia. Gula pertama kali diketahui tercatat di Inggris pada tahun 1099. Pada masa ini, gula menjadi barang mewah yang sering disebut sebagai emas putih. Pada tahun 1319 di London, harga gula setiap kilogramnya sama dengan upah berbulan-bulan yang diterima pekerja di sana.
Pada tahun 1500, pedangang dari Portugis membawa tebu ke Brazik dan membangun perkebunan tebu di sana. Perkebunan itu bahkan menyebar hingga ke Jamaika, Kuba dan daerah sekitarnya. Tak mau ketinggalan, bangsa Belanda juga membawa tebu ke berbagai wilayah jajahannya dan membangun perkebunan tebu. Bangsa Belanda bahkan membangun pabrik-pabrik tebu di berbagai negara termasuk Indonesia.

Sampai akhir tahun 1900, gula masih menjadi barang mewah dan hanya bisa dibeli oleh orang-orang kalangan menengah atas. Tapi, seiring dengan berjalannya waktu dan semakin bertumbuhnya teknologi industri yang semakin efisien, gula akhirnya bisa diproduksi dengan jumlah melimpah ruah dan harganya pun semakin murah.

Kini, semua orang baik dari kalangan atas maupun bawah bisa menikmati manisnya gula baik pada makanan, minuman, camilan hingga cokelat dan masih banyak lagi. Semoga informasi ini bermanfaat.

Ø  Kandungan Gizi
Jumlah Per 100 g
Kalori (kcal) 386
Jumlah Lemak 0 g
Lemak jenuh 0 g
Lemak tak jenuh ganda 0 g
Lemak tak jenuh tunggal 0 g
Kolesterol 0 mg
Natrium 1 mg
Kalium 2 mg
Jumlah Karbohidrat 100 g
Serat pangan 0 g
Gula 100 g
Protein 0 g
Vitamin A
0 IU
Vitamin C
0 mg
Kalsium
1 mg
Zat besi
0,1 mg
Vitamin D
0 IU
Vitamin B6
0 mg
Vitamin B12
0 µg
Magnesium
0 mg

2.    Gula Merah

Hasil gambar untuk gula merah
Awalnya, bahan baku gula merah ( Gula jawa ) hanya dari tebu. Teknik membuat gula merah ( Gula jawa ) dari tebu, diketemukan di India pada zaman kekaisaran Gupta (abad ke 5 SM). Belakangan gula merah ( Gula jawa ) juga dibuat dari air nira sadapan bunga jantan aren, kelapa, dan lontar. Dari India, kultur membuat gula ini merambah China, Arab, dan Asia Tenggara termasuk Kepulauan Nusantara.

Ø  Sejarah Gula merah
Pada abad-abad selanjutnya gula merah ( Gula jawa ) India dan Asia Tenggara, menjadi mata dagangan sangat penting di Timur Tengah, dan Eropa. Sebelumnya yang dikenal sebagai bahan pemanis di Timur Tengah hanya kurma dan madu. Budidaya tebu secara komersial untuk bahan gula merah ( Gula jawa ), dimulai di China pada zaman Kaisar Taizong (599 –649), dari Dinasti Tang.

Sebelum tahun 1800an, hanya dikenal gula merah ( Gula jawa ). Mengkristalkan gula putih dari bahan bit gula baru diketemukan di Eropa pada akhir tahun 1700an. Teknologi mengkristalkan gula putih dari bahan bit, kemudian dikembangkan untuk gula tebu. Sejak itu, agroindustri gula putih dari tebu berkembang pesat di Jawa, Amerika Tengah, dan Selatan.

Gula merah ( Gula jawa ) biasanya diasosiasikan dengan segala jenis gula yang dibuat dari nira, yaitu cairan yang dikeluarkan dari bunga pohon dari keluarga palma, seperti kelapa, aren, dan siwalan. Bunga (mayang) yang belum mekar diikat kuat (kadang-kadang dipres dengan dua batang kayu) pada bagian pangkalnya sehingga proses pemekaran bunga menjadi terhambat. Sari makanan yang seharusnya dipakai untuk pemekaran bunga menumpuk menjadi cairan gula. Mayang membengkak. Setelah proses pembengkakan berhenti, batang mayang diiris-iris untuk mengeluarkan cairan gula secara bertahap. Cairan biasanya ditampung dengan timba yang terbuat dari daun pohon palma tersebut. Cairan yang ditampung diambil secara bertahap, biasanya 2-3 kali. Cairan ini kemudian dipanaskan dengan api sampai kental. Setelah benar-benar kental, cairan dituangkan ke mangkok-mangkok yang terbuat dari daun palma dan siap dipasarkan. gula merah ( Gula jawa ) sebagian besar dipakai sebagai bahan baku kecap manis.

Ø  Kandungan Gizi gula merah
Jumlah Per 100 g
Kalori (kcal) 380
Jumlah Lemak 0 g
Lemak jenuh 0 g
Lemak tak jenuh ganda 0 g
Lemak tak jenuh tunggal 0 g
Kolesterol 0 mg
Natrium 28 mg
Kalium 133 mg
Jumlah Karbohidrat 98 g
Serat pangan 0 g
Gula 97 g
Protein 0,1 g
Gula Coklat
Vitamin A
0 IU
Vitamin C
0 mg
Kalsium
83 mg
Zat besi
0,7 mg
Vitamin D
0 IU
Vitamin B6
0 mg
Vitamin B12
0 µg
Magnesium
9 mg



Komentar

  1. numpang promote ya min ^^
    Hayyy guys...
    sedang bosan di rumah tanpa ada yang bisa di kerjakan
    dari pada bosan hanya duduk sambil nonton tv sebaiknya segera bergabung dengan kami
    di DEWAPK agen terpercaya di tunggu lo ^_^

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer