DESCRIBEs some INGREDIENS #3
1. Kepiting
Kepiting adalah
binatang anggota krustasea berkaki sepuluh dari
infraordo Brachyura, yang dikenal mempunyai "ekor" yang sangat pendek
(bahasa Yunani:
brachy = pendek, ura = ekor), atau yang perutnya(abdomen) sama sekali
tersembunyi di bawah dada (thorax).
Tubuh kepiting dilindungi oleh cangkang yang sangat keras, tersusun dari kitin, dan dipersenjatai dengan
sepasang capit.
Nama lain dari kepiting adalah Ketam.
Kepiting
terdapat di semua samudra dunia.
Ada pula kepiting air
tawar dan darat,
khususnya di wilayah-wilayah tropis. Rajungan adalah kepiting
yang hidup di perairan laut dan jarang naik ke pantai, sedangkan yuyu adalah ketam penghuni
perairan tawar (sungai dan danau). Kepiting beraneka ragam ukurannya,
dari ketam kacang yang
lebarnya hanya beberapa milimeter,
hingga kepiting
laba-laba Jepangdengan rentangan kaki hingga 4 m. Kepiting sejati mempunyai
lima pasang kaki,
sepasang kaki yang pertama dimodifikasi menjadi sepasang capit dan tidak
digunakan untuk bergerak. Di hampir semua jenis kepiting, kecuali beberapa saja
(misalnya, Raninoida)
perutnya terlipat di bawah cephalothorax.
Bagian mulut kepiting
ditutupi oleh maxilliped yang
rata, dan bagian depan dari carapace tidak
membentuk sebuah rostrum yang
panjang. Insang kepiting
terbentuk dari pelat-pelat yang pipih (phyllobranchiate), mirip dengan
insang udang, namun
dengan struktur yang berbeda.
Kepiting
merupakan salah satu makanan laut yang banyak digemari oleh masyarakat
Indonesia. Biasanya kepiting paling sering diolah dengan cara direbus maupun
diberi tambahan saus seperti saus tiram, saus pedas manis maupun saus padang.
Untuk tubuh sendiri, kepiting bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan tulang
dan kekebalan tubuh, melindungi jantung, menjaga kesuburan, serta mencerdaskan
otak.
Kepiting
mengandung energi sebesar 151 kkal, protein 13,8 gr, karbohidrat 14,1 gr, lemak
3,8 gr, kalsium 210 mg, fosfor 250 mg, dan zat besi 1 mg. Selain itu, di dalam
kepiting juga terkandung vitamin A sebanyak 200 IU, vitamin B1 0,05 mg dan
vitamin C 0 mg.
2. Cumi-cumi
Cumi-cumi adalah
kelompok hewan cephalopoda besar
atau jenis moluska yang hidup di laut. Nama cephalopoda dalam
bahasa Yunani berarti "kaki kepala", hal ini karena kakinya yang
terpisah menjadi sejumlah tangan yang melingkari kepala. Seperti semua
cephalopoda, cumi-cumi dipisahkan dengan memiliki kepala yang berbeda. Akson besar cumi-cumi ini
memiliki diameter 1 mm. Cumi-cumi adalah salah satu hewan dalam golongan invertebrata (tidak
bertulang belakang).
Semua
cumi-cumi memiliki tubuh yang berbentuk pipa, kepala yang berkembang sempurna,
dan 10 tangan yang panjang yang bermangkuk penghisap. Tangan-tangan ini berguna
untuk menjerat mangsanya kemudian disobek menggunakan rahangnya yang kuat,
mirip dengan paruh binatang. Cumi-cumi menghisap air melalui rongga pusat
tubuhnya, rongga
mantel, dan memaksanya keluar melalui suatu pembuluh yang lentur yang
disebut dengan sifon. Sifon terletak tepat di belakang tangan. Oleh karena
pancaran air yang mendorong cumi-cumi berenang mundur. Sirip cumi-cumi
merupakan 2 perluasan mantel seperti cuping yang digunakan sebagai kemudi
pergerakannya. Matanya tidak memiliki kelopak mata, namun tampak seperti mata
manusia. Cumi-cumi mempunyai tiga jantung dan berdarah biru. Dua dari jantung mereka
berlokasi dekat dengan masing-masing insangnya dan karena hal itu mereka dapat
memompa oksigen ke bagian tubuh yang beristirahat dengan mudah. Cumi-cumi
memiliki pokok sistem pernapasan senyawa tembaga, berbeda dengan manusia dimana
manusia mempunyai pokok sistem pernapasan senyawa besi yang berakibat jika
terlalu tertutup pada permukaan di mana terdapat air panas, cumi-cumi dapat
mati dengan mudah karena lemas. Banyak cumi-cumi yang dapat mengubah warna
tubuhnya dari coklat menjadi ungu, merah, atau kuning sebagai kamuflase agar
terhindar dari ancaman pemangsanya.
Cumi
mengandung senyawa omega 3 yang bagus untuk perkembangan otak dan syaraf. Cumi
juga memiliki protein dan vitamin tertentu
yang diklaim baik untuk membentuk hemoglobin dalam
darah, memperkuat tulang, dan mensuplai kebutuhan protein dalam tubuh. Cumi juga
menjadi primadona di bidang kuliner karena olahan cumi disukai oleh banyak
kalangan, baik tua ataupun muda. Daging cumi aman dikonsumsi dan mudah diolah.
Contoh masakan berbahan dasar cumi adalah calamari atau cumi goreng tepung,
cumi asam manis, cumi hitam atau olahan cumi dengan tinta, dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu saja, tinta cumi pun bisa dimanfaatkan untuk pewarna hitam pada
masakan seperti pada mie hitam.
Cumi-cumi
mengandung energi sebesar 75 kkal, protein 16,1 gr, karbohidrat 0,1 gr, lemak
0,7 gr, kalsium 32 mg, fosfor 200 mg, dan zat besi 1,8 mg. Selain itu, di dalam
cumi-cumi juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,08 mg dan
vitamin C 0 mg.
3. Kerang
Kerang adalah
hewan air yang termasuk hewan bertubuh lunak (moluska). Dalam pengertian
paling luas, kerang berarti semua moluska dengan sepasang cangkang (Bivalvia). Dengan pengertian
ini, lebih tepat orang menyebutnya kerang-kerangan dan sepadan dengan arti clam
yang dipakai di Amerika.
Semua
kerang-kerangan memiliki sepasang cangkang (disebut juga cangkok atau katup)
yang biasanya simetri cermin yang terhubung dengan suatu ligamen (jaringan
ikat). Pada kebanyakan kerang terdapat dua otot adduktor yang mengatur
buka-tutupnya cangkang. Kerang tidak memiliki kepala (juga otak) dan hanya simping
yang memiliki mata. Organ yang dimiliki adalah ginjal, jantung, mulut, dan
anus. Kerang dapat bergerak dengan "kaki" berupa semacam organ pipih
yang dikeluarkan dari cangkang sewaktu-waktu atau dengan membuka-tutup cangkang
secara mengejut. Sistem sirkulasinya terbuka, berarti tidak memiliki pembuluh
darah. Pasokan oksigen berasal dari darah yang sangat cair yang kaya nutrisi
dan oksigen yang menyelubungi organ-organnya. Makanan kerang adalah plankton,
dengan cara menyaring. Kerang sendiri merupakan mangsa bagi cumi-cumi dan hiu.
Semua kerang adalah jantan ketika muda. Beberapa akan menjadi betina seiring
dengan kedewasaan. Kerang memiliki gonad, kelenjar genital yang memproduksi
sperma atau sel telur tergantung pada jenis kelamin kerang. Fertilisasi telur
terjadi secara eksternal di mana sperma dan sel telur akan bertemu di dalam
air. Telur yang terbuahi berkembang menjadi larva yang disebut trochophore,
yang nantinya akan berenang mengikuti arus dan menempel di suatu tempat sebelum
mulai membentuk cangkang.
Kerang
termasuk hewan laut yang memiliki banyak jenis dan cukup digemari oleh
masyarakat. Umumnya kerang yang paling sering dikonsumsi adalah kerang darah
dan kerang hijau. Kerang seringkali diolah menjadi sup atau sebagai bahan tambahan
pada makanan yang banyak menggunakan seafood, seperti nasi goreng atau mie
goreng. Selain itu, kerang memiliki banyak manfaat bagi tubuh, seperti
mengatasi anemia, membentuk otot, menjaga jantung dan juga sistem saraf.
Kerang
mengandung energi sebesar 59 kkal, protein 8 gr, karbohidrat 3,6 gr, lemak 1,1
gr, kalsium 133 mg, fosfor 170 mg, dan zat besi 3 mg. Selain itu, kerang juga
mengandung vitamin A sebanyak 300 IU, vitamin B1 0,01 mg dan vitamin C 0
mg.
numpang promote ya min ^^
BalasHapusHayyy guys...
sedang bosan di rumah tanpa ada yang bisa di kerjakan
dari pada bosan hanya duduk sambil nonton tv sebaiknya segera bergabung dengan kami
di DEWAPK agen terpercaya di tunggu lo ^_^