Local Food #4


1. Pisang Epe

Hasil gambar untuk Pisang epe

Buah pisang bisa disajikan dan disantap dalam berbagai macam bentuk penganan. Bisa disantap langsung atau diolah dulu dengan cara dibakar, direbus, hingga dibuat menjadi kolak. Di Kota Makassar, pisang diolah menjadi bentuk makanan yang disebut dengan Pisang Epe. Dalam bahasa lokal Makassar, kata epe memiliki arti jepit, dinamakan demikian karena proses pembuatannya pisang di epek atau dijepit dengan alat pres yang terbuat dari dua papan kayu. 

Keberadaan pisang epe tak bisa dilepaskan dari sejarah Pantai Losari itu sendiri. Penjual pisang epe di Losari telah ada sejak tahun 70-an, bersamaan dengan meningkatnya keramaian di Pantai Losari. Padahal sebelumnya para pedagang dilarang berjualan di pantai. Bermula dari lima gerobak dorong, kini sudah ratusan gerobak dorong pisang epe yang bisa ditemui di pinggiran Pantai Losari. Bahkan dahulu Pantai Losari pernah dijuluki restoran pisang epe terpanjang di dunia.

Recipe Pisang Epe 

          Bahan-bahan :
·         8 buah Pisang Kepok
·         1 sdm Margarin
·         50 gr Kacang tanah kupas, sangrai

Saus Gula Merah :
·         100 gr Gula mera
·         ¼ sdt Garam
·          1 lembar Daun Pandan
·          150 ml Air
Cara Membuat :
1.     Pipihkan pisang dengan cara menindihnya masing-masing dengan talenan. Olesi kedua permukaan pisang dengan margarine.
2.    Panaskan wajan datar anti lengket. Panggang pisang di atasnya hingga kecoklatan di kedua sisinya. Angkat dan sisihkan.

3.     Saus Gula Merah : Masak seluruh bahan saus hingga mendidih dan gula merah larut. Angkat kemudian saring. Sisihkan.

4.    Tata pisang di atas piring saji. Siram dengan saus gula merah lalu beri taburan kacang sangrai.
2. Konro

Hasil gambar untuk konro
Dimana ada ritual, warga memotong kerbau yang kemudian mengambil bagian tulangnya lalu dimasak dengan bumbu yang sederhana atau biasa disebut dengan pallu konro atau pallu buku (buku = tulang).

Proses pembuatan kuah pallu konro yang khas terletak pada kacang merah (campe’) yang dimasak hingga lunak lalu dihaluskan kemudian dicampurkan ke dalam kuah.Bahan inilah yang membuat kuah pallu konro menjadi agak kental dan khas.

Selain campe’, penambahan ketumbar memperkuat rasa dan keluak yang bertujuan memberikan warna pada kuah pallu konro yang diadopsi dari bumbu masakan pallu kaloa’.Bedanya, pada pallu kaloa’ tidak menggunakan kayu manis, cengkeh, dan adas.

Proses memasak konro dilakukan dengan cermat. Pertama air di didihkan, lalu tulang konro dimasukkan hingga mendidih kembali kemudian air ini dibuang seluruhnya.

Sementara itu, di panci yang lain telah dididihkan pula air dan inilah yang akan digunakan untuk seterusnya memasak tulang konro bersama dengan bumbu-bumbunya.
"Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan tulang dari sisa-sisa kotoran pada saat pemotongan, menghilangkan lemak, dan menghilangkan bau amis," ujarnya.
Daging sapi populer di Makassar awal tahun 90-an. Dulunya, masyarakat Makassar lebih mengenal daging kerbau dalam membuat makanan berkuah yang berbahan dasar daging seperti coto dan pallubasa.

Recipe Konro
Bahan – Bahan
·         1 kg iga sapi (secukupnya)
·         100 gr daging sapi, potong-potong
·         150 air asam jawa
·         3 batang serai, ambil putihnya dan memarkan
·         3 butir cengkeh
·         2 buah kapulaga
·         2 batang kayu manis
·         2 batang daun bawang, potong-potong
·         2 cm lengkuas, memarkan
·         5 lembar daun salam
·         air secukupnya.
Bumbu halus:
·         10 siung bawang merah
·         7 siung bawang putih
·         3 buah keluwak
·         2 sdt merica
·         2 cm jahe
·         2 cm kunyit
·         1 sdm ketumbar
·         1 sdt jinten
·         6 butir kemiri
·         3/4 pala
·         garam secukupnya
·         minyak untuk menumis
Cara membuat:
1.     Rebus air hingga mendidih. Masukkan potongan iga dan daging sapi. Buang busanya dan masak daging hingga empuk. Saring air kaldu bersama dagingnya pada wadah panci lain agar kuahnya tidak kotor. Rebus lagi.

2.    Tumis bumbu halus hingga wangi, masukkan serai, daun salam, dan lengkuas. Tumis lagi hingga bumbu matang dan wangi.


3.    Tuang bumbu halus ke dalam panci daging. Aduk rata dan masak hingga mendidih. Masukkan cengkeh, kayu manis, kapulaga, air asam jawa dan garam secukupnya (jika kurang terasa).

4.    Masukkan daun bawang saat sudah matang. Matikan api.


Komentar

Postingan Populer